Posts

Showing posts from April, 2020

TENANG

Tenang oleh Theresia Vina Anjani Pagi... membuka mata, menyelinap dibalik kain lembut merasakan sejuknya udara hangatnya mentari cahayanya tersenyum kepada dunia Pohon pohon bergoyang ke kanan dan ke kiri Rumput rumput bergandengan ria Memandangi semua itu Bagai surga yang mempesona jiwa Malam ... terpantau kerlap kerlip cahaya setitik titik kecil bertebaran memenuhi angkasa angin berhembus kecil menggoyangkan daun daun pohon sunyi..., hanya ada suara bisikan kecil terdengar Memejamkan mata Lalu merasakan keberadaannya Rindu saat itu Akan kah ku menemukannya Dunia telah berubah Kebisingan merajalela Tak kenal waktu, tak kenal batas Menggerogoti ketenangan bahkan hingga habis tak tersisa satu hal untuk saat ini tenang...

KSATRIA BERHATI SUTRA

Ksatria Berhati Sutra oleh Theresia Vina Anjani Sebelum fajar datang Kau lebih dahulu datang Setelah petang berlalu Kau tak pernah berlalu Dengan baju besimu Dengan perisai ditanganmu Kau hadang yang menyerbu Demi menjaga gadis mungil Cucuran keringat menetes Tak pernah kau hiraukan Sesekali jatuh terpeleset Kau kian bangkit kembali Kau sungguh bagai ksatria Berjuang dengan hati lembut bagai sutra Semangat berkobar bak obor menyala Panutan kehidupanku kelak

BERHENTI

BERHENTI oleh Theresia Vina Anjani Melaju... Melangkah... Mengikuti arah Menyusuri arus Menyelami kedalaman Bergerak mendekat Percaya adanya keajaiban Namun terkadang terombang Tak tentu arah Diam dalam kebingungan Dan kini lalu berakhir Lalu berhenti

MALAM

Image
MALAM oleh Theresia Vina Anjani Mentari tenggelam hilang ditelan Kini senja hadir memukau Panas berganti dingin Terang menjadi gelap Aktivitas berakhir dengan istirahat Mata terbuka kelak menutup Tubuh berguncang kini terdiam Bulan bersama bintang Hadir dalam gelapmenghiasi Gemerlap cahaya bertaburan Memperlihatkan suasana berbeda Tenang...  Sunyi... Terhanyut dalam waktu Ketika datangnya malam

MENUNGGU

BUKTI

KEMBALI

KEMBALI oleh Theresia Vina Anjani Alam tak tertidur Perasaan tetap merasa Rindu tiba menyelimuti Teringat kembali Keindahan mentari Kenyamanan senja Bersama orang yang sama Merasa hal yang sama Berada pada situasi Bersama kau menjalani Jelas itu pasti akan kembalii Bila ruang dan waktu kan mengizinkan kembali

TERAKHIR

TERAKHIR oleh Theresia Vina Anjani Awal itu impian Pertama itu luar biasa Namun kadang waktu tak mengizinkan Mengenal akan menjauhkan Kejadian kan silih berganti Tak tentu dan tak pasti Tak pernah diinginkan Menyusuri ruang waktu Kalbu menyelimuti diakhir

SUNYI

SUNYI oleh Theresia Vina Anjani Gelap menghantui naluri Hanya ada secercik cahaya Dingin berkerumun menyelimuti Suara lenyap ditelan malam Mata terpejam larut dalam Bayangan terhenti tak mengikuti Tak ada khayal Yang ada hanya tenang Perlahan menghantam waktu Namun yang hadir hanyalah Sunyi . . . .

RASA

RASA oleh Theresia Vina Anjani Mata terpejam mencoba tuk terbuka Dunia seakan gangsing yang berputar Terhenti pada satu titik fokus Banyak peristiwa terlalui setiap masa Mengisi kekosongan waktu Hingga mencipta rindu Pikiran tak henti tak terarah Membendung segala angan Menggapai segala rasa

TULUSNYA CINTA

TULUSNYA CINTA oleh Theresia Vina Anjani Air mengalir tiada henti Begitulah cintaku padamu Seakan dunia terhenti Hanya dirimu dan diriku Sekian lama aku memendamnya Seakan rahasia besar Mungkin kini tersimpan selamanya Di dalam hatiku yang tegar Tak sedikitpun kau hargai Tulusnya kasih cintaku ini Walau begitu ku tetap mencintai Dirimu yang telah pergi

KENANGAN TERINDAH

Image
     oleh Theresia Vina Anjani Saat diriku menemukan dirimu Terasa bagai bulan dan bintang Hatimu menusuk hatiku Sampai mungkin ragaku hilang Namun kau pun kini berubah Saat kau tahu keadaan sesungguhnya Mungkin kini tak lagi indah Mungkin untuk sampai selamanya Perpisahan kini pun tiba Menghampiri dunia kita berdua Membuat indahnya dunia Yang kini hanyalah sementara Menghilang begitu saja Bagai hembusan angin Menjadi sebuah kenangan Kenangan yang paling indah

KESEMPATAN

KESEMPATAN oleh Theresia Vina Anjani Kala mentari bersinar dan haripun terus berlalu Kulewati semuanya dengan ceria Pandang semua keadaan indah selalu Hingga kini diriku terus merasa bahagia Hingga suatu saat kau datang dengan tiba-tiba Hampiri diriku yang selalu bahagia Membuat diriku merasa tulusnya cinta Dan kini dunia berubah semuanya Dirikupun mendekati dirimu Hingga muncul suatu misteri Takterasa semuanya berlalu Menjadi misteri cintaku kini Namun kau begitu padaku Tak kusangka terjadi padaku Mungkin kau berikan padaku Kesempatan indah itu padaku

SENJA

Image
SENJA oleh Theresia Vina Anjani pict cr by @atulrisalatul Perjalanan hidup kini tehenti Bagai hembusan angin kencang Yang seakan tiba-tiba menghilang Seakan semuanya diujung tanduk Segala harapan sirna Hanyut pergi terbawa ombak Namun di akhir hari kini hadir Sebuah keindahan yang luar biasa Senja Setelah kumulai menemuimu Mata hatiku mulai terbuka Ingin diriku menjadi sepertimu Selalu indah dan memukau Walau hanya di akhir hari Menuju malam gelap Namun tetap ada di awal hati Senja . . . Yang selalu dapat menenangkan Membuat diri ini nyaman Membuat segalanya indah berarti

MUSNAH

MUSNAH oleh Theresia Vina Anjani Sesuatu yang tiba Bakhan tiada yang sangka Tak sedikitpun bahagia Tak sedikitpun ada rasa Rindu sekian hadir Menggangu setiap waktu Bahkan tak tau apakah takdir Bila ku harus bertemu Telah hilang, telah sirna Telah menjauh, telah tiada Jikalau bisa kuingin ini segera usai musnah meninggalkan dunia

PENERJANG BADAI

Image
PENERJANG BADAI oleh Theresia Vina Anjani     Bentangan luas samudra Segelintir ombak menerpa Langit kelam menyelimuti Tetesan air deras berjatuhan   Begitu badai dalam kehidupan Datang tak pernah diharapkan Senyumanmu bagai penenang Belaianmu seakan menyamankan   Dengan hati lembutmu Dengan perasaan sabarmu Dengan genggaman tanganmu Kau terpa badai kehidupan   Cucuran keringat menetes Tak pernah kau hiraukan Sesekali jatuh terpeleset Kau kian bangkit kembali   Begitu dirimu menerjang badai Tangguh, berani dan lemah lembut Mengubah pandang segelintir orang Wanita dapat menjadi penerjang badai      Jakarta, 9 April 2020

PELUK YANG TERTINGGAL

Image
PELUK YANG TERTINGGAL oleh Theresia Vina Anjani                    pict cr by @atulrisalatul Usai senja kian berlalu Setitik cahaya datang mengganti Kerlap kerlip cahaya menghiasi Rintik hujan mengukir sejarah   Genggaman itu terasa nyata Pelukan itu terasa menghangatkan Seolah menyelimuti dinginnya malam  Bersama menjelajahi seisi kota   Kini kau bagai hembusan angin dikala malam Berlalu begitu cepat dan hilang Walau esok mentari datang memberi senyuman Namun pelukmu malam itu tak kan pernah hilang     Jakarta, 9 April 2020

PERGI TAK KEMBALI

Image
PERGI  TAK  KEMBALI  oleh Theresia Vina Anjani pict cr by @atulrisalatul Gelap gulita menghalangi penglihatan Setitik cahaya tersamarkan Dingin telah menembus tubuh Dan kau memelukku dengan utuh   Perlahan ditengah kesunyian Melangkah diantara kehampaan Kerapuhan mulai mencekam Genggaman itu seakan menguatkanku   Kaulah sinar mentari yang menembus awan kaulah bintang paling terang di kala malam Kau bagaikan tempat berteduh ketika hujan Kau layaknya pelangi sehabis hujan   Kala rupanya kini kau hanya hayalku Meski tak terlihat, namun kau seakan terlihat Meski tak mendengar, namun kau seakan mendengar Meski tak tersentuh, namun kau seakan memelukku erat   Kau sosok yang mengukir indah kisahmu bersamaku  ketika kau masih menginjak tanah Kini kau telah terbang jauh tinggi ke langit Hingga kini ku tak tahu keberadaanmu 

KURINGANKAN BEBANMU

KURINGANKAN BEBANMU oleh Theresia Vina Anjani   Hidup seperti garis lurus , s enyuman hadir memenuhi Bumi kan terus berputar , a lam mungkin tak sadar Kala itu hujan turun tak henti dan a ir begitu cepat memenuhi bumi Mengubah garis lurus menjadi coretan berantakan   Jiwaku kini terdiam Hatiku mulai menangis Melihat tetesan air mata berjatuhan Mendengar teriakan berkumandang   Memandangi porak porandanya bumi Menginjak ceceran air bercampur lumpur Niat tulus tumbuh dari hati terdalam Beriringan dengan mahkluk lainnya   Kubawakan sebuah kotak ajaib Sesuatu yang mungkin membantu Memang tak begitu mencukupi Setidaknya bebanmu teringankan